Belakangan ini, banyak perusahaan yang tidak segan-segan mengeluarkan dana ekstra untuk 'mengirim karyawannya ke tempat-tempat terpencil seperti ke daerah pegunungan. Sambil berekreasi, para peserta management outbound juga belajar. Tetapi, jangan dibayangkan pembelajaran dalam suasana formal, dengan sederetan kursi dan pengajar yang sibuk cuap-cuap di depan kelas.
Sebaliknya, metode yang digunakan sangat mengasyikkan banget. Lokasinya biasanya berada diluar ruangan alias outdoor. Tidak heran, kalau metode belajar yang dilakukan juga lebih bersifat petualangan dan permainan. Bahkan seringkali ada peserta yang tidak menyadari, bahwa mereka sebenarnya sedang 'dididik'. Kegiatan semacam ini punya banyak nama.
Sekilas, outbound memang terkesan sebagai aktivitas santai-santai belaka. Bagaimana tidak? Habis, aktivitasnya hanya berkutat diseputar permainan yang seru dan menyenangkan. Dilakukannya pun dalam suasana santai. Namun demikian, jangan diremehkan kegiatan yang satu ini. Soalnya, dibalik image santai dan senang-senang, ada segudang manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan outbound ini.
Dengan terciptanya semangat kerjasama dan perasaan senasib sepenanggungan, maka solidaritas akan muncul dengan sendirinya. Beragam tingkat kesulitan dalam permainan juga dapat membangun sikap pantang menyerah dan menumbuhkan rasa percaya diri (self-confidence) dalam diri peserta, terutama saat mereka berhasil menyelesaikan permainan.
Manfaat lainnya, outbound dapat mengasah kemampuan bersosialisasi. Kalau begitu, apa keuntungannya bagi perusahaan? Masa sudah mahal-mahal membiayai, yang mendapat manfaatnya hanya karyawan. Sebenarnya, kegiatan outbound merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan karena permainan dalam outbound mengandung berbagai 'nilai terselubung' yang dapat meningkatkan kualitas SDM. Justru secara tidak langsung perusahaanlah yang akan memetik keuntungan.
pedulipariwisata.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar