03 Agustus 2010

Pawon Nyonya

MAKAN PLUS NONGKRONG : Menu-menu besutan Pawon Nyonya tak hanya disukai orang tua, para remaja dan anak-anak pun terlihat sering nongkrong sambil menikmati menu-menu eksotis tersebut.

MENGUSUNG menu tradisional,Restoran Pawon Nyonya tak hanya membuat orang dewasa jatuh cinta.

Para anak muda pun betah nongkrong dan menikmati menu di restoran ini. Di tengah serbuan produk-produk makanan dari Barat, menu-menu tradisional seakan tersingkirkan. Kalangan muda pun cenderung lebih menyukai hidangan impor tersebut ketimbang makanan tradisional. Terbukti, restoran cepat saji tidak pernah sepi pengunjung yang rata-rata adalah anak muda. Hal inilah yang mendorong Adriana mengangkat menu tradisional di restorannya. Pemilik restoran Pawon Nyonya yang berlokasi di Margo City,Depok, Jawa Barat, itu berupaya melestarikan makanan khas Indonesia, khususnya kuliner dari Jawa Tengah, yakni Yogyakarta.

Jadilah Pawon Nyonya sebagai tempat yang menyediakan beragam makanan tradisional,termasuk minumannya. Adriana mengisahkan, restoran yang berdiri sejak Oktober tahun lalu ini pada awalnya ingin dinamakan Nyonya Nyonya. ”Sayangnya sudah ada lebih dulu restoran dengan nama itu,alhasil saya beri nama Pawon Nyonya yang artinya dapur nyonya,” tutur wanita yang mempunyai tiga anak ini. Pada saat permulaan beroperasinya restoran tersebut, Adriana melihat kebanyakan pengunjung adalah orang dewasa atau orang tua, sedangkan anak muda belum begitu banyak.

”Mungkin mereka kurang tertarik dengan makanan tradisional,atau lebih suka makanan luar (negeri),”ungkapnya kepada Seputar Indonesia (SI).Namun, seiring berjalannya waktu,kalangan muda malah menjadikan tempat ini sebagai salah satu lokasi favorit di Margo City.Terlebih lagi jika hari Sabtu dan Minggu, restoran ini nyaris tidak terisi bangku kosong. Dari yang awalnya hanya 60 kursi, pihak restoran terpaksa menambah 10 kursi lagi.Pengunjung pun dapat bersantap di luar restoran maupun di dalam.Menu favorit di Pawon Nyonya, di antaranya nasi gudeg. Nasi gudeg ini ada tiga macam, yakni gudeg komplet, gudeg telur,dan gudeg ayam.

Masih dengan olahan nasi, untuk anak-anak, ada nasi goreng pelangi. Dinamakan demikian,lantaran nasi goreng ini sarat potongan wortel dan buncis,serta dilengkapi sayap ayam dan telur. Karena rasanya yang jauh dari pedas, nasi ini cocok untuk anak-anak.Menu lainnya, ada nasi goreng kebab, yakni nasi goreng dengan daging kebab dan salad.Menurut Adriana, resep ini asli buatan dirinya. Selain menu satuan, pengunjung juga dapat menikmati hidangan secara prasmanan.Tinggal pesan nasi putih dan pilih lauk pauk yang diinginkan. Lauknya beragam.

Untuk olahan ayam, ada beberapa menu, seperti bistik ayam, ayam kepanasan, ayam bakar bumbu rujak, ayam goreng cabai hijau, dan sate ayam. Selain ayam, ada pula daging empal. Selain itu ada tempe tahu goreng,kering tempe, telur pindang, udang goreng tepung, sate empal daging, dan sapi lada hitam. Hidangan belum lengkap tanpa sayur,nah Pawon Nyonya memiliki beberapa koleksi sayuran. Sebut saja tumis bunga pepaya, sayuran, seafood,cah kangkung,dan sawi tumis pedas. Hidangan berkuah, ada sop ayam,sop iga sapi,sop buntut goreng, mi panjang umur, dan tongseng ayam atau kambing. Untuk menarik kalangan muda, Pawon Nyonya hadir dengan menu gaul, yaitu mie londo dan mie Pawon Nyonya,termasuk bistik ayam.

Ternyata yang dimaksud mie londo, tidak lain adalah spaghetti bolognaise. Bagi pengunjung yang datang antara hari Senin hingga Jumat dapat menikmati pecel yang diberikan secara cuma-cuma. Mereka dapat mengambil sendiri porsi yang diinginkan di sebuah gerobak yang ditempatkan di depan restoran.Pada hari Sabtu dan Minggu, ada jajanan pasar yang dijual murah meriah dengan kisaran Rp 2.000 -Rp 2.500. Yuniawati, salah seorang pengunjung restoran ini, mengaku baru pertama kali mencicipi makanan besutan restoran tersebut. Dia mencoba nasi gudeg komplet dan nasi goreng kebab.”Gudegnya enggak terlalu manis dan nasi goreng kebab baru saya temui di sini dan kaya rempah.

Kedua rasanya tidak mengecewakan,” kata ibu rumah tangga yang berdomisili di Depok ini. Sementara, sang putri, Sarah, mencoba lontong ayam sayur yang rasanya juga pas dengan selera anak muda.”Porsinya cukup banyak,” imbuhnya. Bagi anak muda,Pawon Nyonya rasanya juga tempat favorit untuk nongkrong. Seperti dikatakan Novelia Diah Miranti yang beberapa waktu lalu makan bersama temantemannya. ”Suasananya enak, tenang. Makanannya memang tradisional, tapi pas dengan selera kami. Bosan dengan makanan Barat, ini lebih kaya masakan rumahan,” ujar wanita berusia 26 tahun ini. SI pun tidak kalah mencoba hidangan yang ditawarkan di sini, di antaranya sop iga pedas, tumis bunga pepaya, dan kupat tahu magelang.

Kebetulan perut tengah keroncongan, sepiring nasi dengan sop iga pedas pun habis dalam waktu tidak lama. Bumbu-bumbu yang dimasukkan dalam sop terasa harmonis di lidah. Ada kapulaga, peka,cengkeh,kayumanis,bijipala, dan jahe. Bumbu-bumbu ini seketika menghangatkan tubuh.Di dalam sop dimasukkan irisan cabai merah besar, asalkan tidak menggigit cabai, rasa sop tidak akan pedas. Tumis bunga pepaya begitu dihidangkan, aroma harumnya langsung menusuk hidung. Sungguh aroma ini yang membuat terbit air liur.Aromanya dari ikan teri tawar kering yang dicampur de-ngan daun jeruk dan daun kemangi.

Daun pepaya muda dan bunga pepaya muda rasanya memang agak pahit. Namun, bila dimakan dengan lauk lain, rasanya tidak akan terlalu pahit.Jadi penasaran dengan restaurant ini bukan? Sumber: Seputar IndonesiaMAKAN PLUS NONGKRONG : Menu-menu besutan Pawon Nyonya tak hanya disukai orang tua, para remaja dan anak-anak pun terlihat sering nongkrong sambil menikmati menu-menu eksotis tersebut.

MENGUSUNG menu tradisional,Restoran Pawon Nyonya tak hanya membuat orang dewasa jatuh cinta.

Para anak muda pun betah nongkrong dan menikmati menu di restoran ini. Di tengah serbuan produk-produk makanan dari Barat, menu-menu tradisional seakan tersingkirkan. Kalangan muda pun cenderung lebih menyukai hidangan impor tersebut ketimbang makanan tradisional. Terbukti, restoran cepat saji tidak pernah sepi pengunjung yang rata-rata adalah anak muda. Hal inilah yang mendorong Adriana mengangkat menu tradisional di restorannya. Pemilik restoran Pawon Nyonya yang berlokasi di Margo City,Depok, Jawa Barat, itu berupaya melestarikan makanan khas Indonesia, khususnya kuliner dari Jawa Tengah, yakni Yogyakarta.

Jadilah Pawon Nyonya sebagai tempat yang menyediakan beragam makanan tradisional,termasuk minumannya. Adriana mengisahkan, restoran yang berdiri sejak Oktober tahun lalu ini pada awalnya ingin dinamakan Nyonya Nyonya. ”Sayangnya sudah ada lebih dulu restoran dengan nama itu,alhasil saya beri nama Pawon Nyonya yang artinya dapur nyonya,” tutur wanita yang mempunyai tiga anak ini. Pada saat permulaan beroperasinya restoran tersebut, Adriana melihat kebanyakan pengunjung adalah orang dewasa atau orang tua, sedangkan anak muda belum begitu banyak.

”Mungkin mereka kurang tertarik dengan makanan tradisional,atau lebih suka makanan luar (negeri),”ungkapnya kepada Seputar Indonesia (SI).Namun, seiring berjalannya waktu,kalangan muda malah menjadikan tempat ini sebagai salah satu lokasi favorit di Margo City.Terlebih lagi jika hari Sabtu dan Minggu, restoran ini nyaris tidak terisi bangku kosong. Dari yang awalnya hanya 60 kursi, pihak restoran terpaksa menambah 10 kursi lagi.Pengunjung pun dapat bersantap di luar restoran maupun di dalam.Menu favorit di Pawon Nyonya, di antaranya nasi gudeg. Nasi gudeg ini ada tiga macam, yakni gudeg komplet, gudeg telur,dan gudeg ayam.

Masih dengan olahan nasi, untuk anak-anak, ada nasi goreng pelangi. Dinamakan demikian,lantaran nasi goreng ini sarat potongan wortel dan buncis,serta dilengkapi sayap ayam dan telur. Karena rasanya yang jauh dari pedas, nasi ini cocok untuk anak-anak.Menu lainnya, ada nasi goreng kebab, yakni nasi goreng dengan daging kebab dan salad.Menurut Adriana, resep ini asli buatan dirinya. Selain menu satuan, pengunjung juga dapat menikmati hidangan secara prasmanan.Tinggal pesan nasi putih dan pilih lauk pauk yang diinginkan. Lauknya beragam.

Untuk olahan ayam, ada beberapa menu, seperti bistik ayam, ayam kepanasan, ayam bakar bumbu rujak, ayam goreng cabai hijau, dan sate ayam. Selain ayam, ada pula daging empal. Selain itu ada tempe tahu goreng,kering tempe, telur pindang, udang goreng tepung, sate empal daging, dan sapi lada hitam. Hidangan belum lengkap tanpa sayur,nah Pawon Nyonya memiliki beberapa koleksi sayuran. Sebut saja tumis bunga pepaya, sayuran, seafood,cah kangkung,dan sawi tumis pedas. Hidangan berkuah, ada sop ayam,sop iga sapi,sop buntut goreng, mi panjang umur, dan tongseng ayam atau kambing. Untuk menarik kalangan muda, Pawon Nyonya hadir dengan menu gaul, yaitu mie londo dan mie Pawon Nyonya,termasuk bistik ayam.

Ternyata yang dimaksud mie londo, tidak lain adalah spaghetti bolognaise. Bagi pengunjung yang datang antara hari Senin hingga Jumat dapat menikmati pecel yang diberikan secara cuma-cuma. Mereka dapat mengambil sendiri porsi yang diinginkan di sebuah gerobak yang ditempatkan di depan restoran.Pada hari Sabtu dan Minggu, ada jajanan pasar yang dijual murah meriah dengan kisaran Rp 2.000 -Rp 2.500. Yuniawati, salah seorang pengunjung restoran ini, mengaku baru pertama kali mencicipi makanan besutan restoran tersebut. Dia mencoba nasi gudeg komplet dan nasi goreng kebab.”Gudegnya enggak terlalu manis dan nasi goreng kebab baru saya temui di sini dan kaya rempah.

Kedua rasanya tidak mengecewakan,” kata ibu rumah tangga yang berdomisili di Depok ini. Sementara, sang putri, Sarah, mencoba lontong ayam sayur yang rasanya juga pas dengan selera anak muda.”Porsinya cukup banyak,” imbuhnya. Bagi anak muda,Pawon Nyonya rasanya juga tempat favorit untuk nongkrong. Seperti dikatakan Novelia Diah Miranti yang beberapa waktu lalu makan bersama temantemannya. ”Suasananya enak, tenang. Makanannya memang tradisional, tapi pas dengan selera kami. Bosan dengan makanan Barat, ini lebih kaya masakan rumahan,” ujar wanita berusia 26 tahun ini. SI pun tidak kalah mencoba hidangan yang ditawarkan di sini, di antaranya sop iga pedas, tumis bunga pepaya, dan kupat tahu magelang.

Kebetulan perut tengah keroncongan, sepiring nasi dengan sop iga pedas pun habis dalam waktu tidak lama. Bumbu-bumbu yang dimasukkan dalam sop terasa harmonis di lidah. Ada kapulaga, peka,cengkeh,kayumanis,bijipala, dan jahe. Bumbu-bumbu ini seketika menghangatkan tubuh.Di dalam sop dimasukkan irisan cabai merah besar, asalkan tidak menggigit cabai, rasa sop tidak akan pedas. Tumis bunga pepaya begitu dihidangkan, aroma harumnya langsung menusuk hidung. Sungguh aroma ini yang membuat terbit air liur.Aromanya dari ikan teri tawar kering yang dicampur de-ngan daun jeruk dan daun kemangi.

Daun pepaya muda dan bunga pepaya muda rasanya memang agak pahit. Namun, bila dimakan dengan lauk lain, rasanya tidak akan terlalu pahit.Jadi penasaran dengan restaurant ini bukan? Sumber: Seputar Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar